MIKROBIOLOGI II
“INFEKSI
ASAL ARTROPODA”
KATA
PENGANTAR
Dengan mengucapkan
puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini membahas tentang mata kuliah
“Mikrobiologi II” , dalam
penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong atau
memotivasi pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih efisien.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bu Laili Rahmi
sebagai dosen pembimbing dalam menyerahkan penyusunan makalah ini.
Makalah ini
disajikan secara sistematis dan saya sebagai penulis berusaha untuk menyusun
makalah ini dengan sebaik-baiknya dan supaya mudah di mengerti oleh semua
mahasiswa/i. Selain itu,untuk mempermudah dalam memahami makalah ini disusun
atas beberapa info tambahan dari berbagai buku dan internet.
Akhir
kata, tiada gading yang tak retak,demikian pula dengan makalah ini,masih jauh
dari sempurna. Oleh karena Itu saya sebagai penulis Mohon maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini.Saran dan kritik dari ibu/bapak sangat
saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Atas
kritik dan sarannya penulis ucapkan terimakasih.
Pekanbaru, Desember 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
Hal
KATA PENGANTAR............................................................................................ .........
DAFTAR ISI... ..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... .........
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................
1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Artropoda sebagai Inang
dan Sebagai Vektor Mikroba...............................................
2.2 Artropoda sebagai Vektor
Biologis .............................................................................
2.3 Penyakit yang ditularkan
oleh Artropoda ...................................................................
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Artropoda merupakan sumber terpenting penyakit manusia.
Mereka merupakan anggota filum Artropoda dengan kumpulan spesies terbesar di
dalam dunia hewan. An lebih dari 900.000 spesies artropoda yang telah dikelan
dan ribuan lainnya masih belum diklasifikasikan.
Jenis-jenis artropoda tertentu penting artinya dari segi
medis tidak hanya karena mampu menyebabkan kerusakan nekrotik, kerusakan parah,
dan alergi tetapi karena beberapa diantaranya dapat berfungsi sebagai inang
intermediet bagi parasit.
Arthropoda
sebagai penyebab penyakit dimana arthropoda dapat menyebabkan penyakit tanpa
perantara penular penyakit dalam artian secara langsung, bisa berupa gangguan
langsung maupun tidak langsung serta kendala lainnya. Pada umumnya semua jenis
arthropoda dapat menyebabkan penyakit , salah satunya adalah entomophoby (rasa
takut) ini tergantung dari orang yang mengalami rasa takut terhadap jenis
arhtropoda tertentu.
Bila mempertimbangkan banyaknyaorang yang terpengaruh dan
jumklah kematian yang disebabkannya, maka pentingnya mengetahui makhluk hidup
ini ditekankan. Infeksi asal artropoda tersebar luas di permukaan bumi selama
berabad-abad, penyakit semacam itu menimbulkan banyak penderitaan, kerugian
ekomonis, dan kematian di dalam populasi manusia.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini kami sebagai
penulis akan menjelaskan tentang :
ü
Artropoda sebagai inang dan sebagai
vektor mikroba
ü
Artropoda sebagai vektor biologis
ü
Penyakit yang ditularkan oleh artropoda
: sampar, demam kuning dan malaria.
1.3
TUJUAN
Adapun tujuan dalam pembuatan
makalah ini adalah :
ü
Untuk mengetahui bagaimana artropoda
sebagai inang dan sebagai vektor mikroba
ü
Untuk mengetahui bagaimana artropoda
sebagai vektor biologis
ü
Untuk mengetahui apa saja penyakit yang
ditularkan oleh artropoda : sampar, demam kuning dan malaria
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
ARTROPODA SEBAGAI INANG DAN SEBAGAI
VEKTOR MIKROBA
Sebagian besar mikroorganisme yang menggunakan artropoda
sebagai vektor telah dapat menyesuaikan diri sedemikian rupa baik dengan
inangnya sehingga tidak membahayakan serta tidak merusak jaringan. Dalam kasus
semacam ini maka pemindahsebaran mikroba ke manusia serta hewan terjadi secara
kebetula, dan seringkali secara tidak segaja menyebabkan terjadinya
kelangsungan hidup spesies mikroba yang bersangkutan.
Arthropoda
sebagai vektor (penular) penyakit berarti arthropoda yang dapat memindahkan
suatu penyakit dari orang yang sakit terhadap orang yang sehat dimana dalam hal
ini arthropoda secara aktif menularkan mikroorganisme/ bibit penyakit seperti
kuman, virus, protozoa, cacing dsb dari penderita kepada orang yang sehat dan
juga sebagai tuan rumah perantara dari mikroorganisme tersebut, contoh
arthropoda : nyamuk, lalat, kutu, kecoak dsb.
Sebagi vektor mikroorganism, artropoda dapat berfungsi
semata-mata sebagai vektor mekanis saran etiologis belaka. Lalat rumah, Musca domestica merupakan contoh klasik.
Penyakit yang dipindahsebarkan olehnya meliputi salmonelosis dan penyakit
enterik lainya, polio dan hepatitis yang menular.
2.2 ARTROPODA
SEBAGAI VEKTOR BIOLOGIS
Pada
beberapa infeksi yang disebabkan oleh parasit, mikroorganisme patogeniknya
melewatkan masa inkubasi dan berkembang didalam rongga usus atau usus tengah
artropoda, pada infeksi yang disebabkan oleh riketsi, patogennya menjadi suatu
inklusi intraseluler pada hampir tubuh artropoda. Virus asal artropoda biasanya
berkembangbiak dalam serangga yang menjadi vektornya dan karena itu haurs
mempunyai kemampuan khusus untuk berkembangbiak dengan baik di dalam sel
artropoda maupun di dalam sel vertebrata.
Dengan beberapa perkecualian, artropoda yang menularkan
penyakit biasanya menelan mikroorganisme patogenik. Tetapi bagaimana mereka
sesunggguhnya menularkan penyakit itu berbeda-beda caranya. Mereka memperoleh
patogen itu dari darah makananya yang berasal dari orang sakit dan kemudian
menaruhnya dalam bentuk tetesan yang
dimuntahkan pada luka tusuk (seperti pada penyakit sampar). Cara inokulasi
khusus pada penyakit utama disajikan pada tabel berikut :
o Penyakit-penyakit utama pada manusia yang disebabkan oleh
protozoa dan ditularkan oleh artropoda sebagai vektor biologis
Penyakit
|
Penyebab
Penyakit (Penyebaran Geografis)
|
Vektor
Biologis
|
Hubungan
Antar Artropoda-Patogen-Manusia
|
Penyakit
Chagas
|
Trypanosoma
cruzi (Daratan Amerika Latin)
|
Serangga berhidung seperti
kerucut (Triatoma spp,)
|
Patogen
berkembangbiak di dalam usus tengah serangga. Diinokulasikan kepada manusia
lewat garukan pad kulit atau lewat selaput mata
|
Tripanosomiasis Afrika (penyakit tidur)
|
Trypanosoma gambiense (Afrika Barat dan Tengah) T.rhodesiensi
(Afrika Timur dan Tengah)
|
Lalat tsetse (Glossina
spp)
|
Patogen berkembangbiak di
usus tengah dan kelenjar ludah lalat. Manusia diinokulasi lewat gigitan.
|
Malaria
|
Plasmodium
vivax
P.
Malariae
P.
Faciparum
(Di
daerah beriklim panas)
|
Nyamuk
(Anopheles spp)
|
Patogen
melengkapi daur seksualnya, lalu berkembangbiak dengan sporogoni di dalam
tubuh nyamuk. Manusia diinokulasi lewat gigitan.
|
o Penyakit-penyakit utama pada manusia yang disebabkan oleh
bakteri dan ditularkan oleh artropoda sebagai vektor biologis
Penyakit
|
Penyebab Penyakit
(Penyebaran Geografis)
|
Vektor
Biologis
|
Hubungan antar
Artropoda-Patogen-Manusia
|
Sampar
|
Yersinia pestis (Afrika,
Asia, Amerika Selatan & Amerika Serikat bagian Barat
|
Kutu (“flea”) binatang pengerat (Xenopsylla
cheopis), kutu manusia (Pulex irritans)
|
Patogen
berkembangbiak di dalam usus kutu. Manusia diinokulasi lewat gigitan kutu
|
Cacar oleh
riketsia
|
Riskettsia akari (Amerika
Serikat, Rusia, Korea, dan Afrika)
|
Tungau
tikus (Allodermonyssus sanguineus)
|
Patogen
berkembangbiak dalam usus tungau. Manusia diinfeksi lewat gigitan tungau
|
Demam tifus klasik
|
Rickettsia prowazekii
(di
seluruh dunia)
|
Kutu badan (Pediculus humanus)
|
Patogen
berkembangbiak di epitel usu tengah kutu. Manusia diinfeksi lewat gigitan,
tinja, atau karena menghancurkan kutu di kulit
|
o Penyakit-penyakit utama pada manusia yang disebabkan oleh
virus dan ditularkan oleh artropoda sebagai vektor biologis
Penyakit
|
Penyebab
Penyakit (Penyebaran Geografis)
|
Vektor
Biologis
|
Hubungan antar
Artropoda-Patogen-Manusia
|
Demam kuning
|
Virus demam
kuning (togavirus) (Afrika dan Amerika serikat)
|
Nyamuk (Aedes
spp, haemagogus spp)
|
Patogen
berkembangbiak di dalam jaringan nyamuk. Manusia diinokulasi lewat gigitan.
|
Radang otak kuda (“Efuine encephalitis”)
|
Virus radang otak (Amerika Serikat Timur, Kanada,
Finipina, Kuba dan Amerika Selatan)
|
Nyamuk (Aedes
spp, culex spp, Mansonia titillans)
|
Patogen berkembsngbiak di dalam jaringan nyamuk.
Manusia diinokulasi lewat gigitan.
|
Demam kutu kolorado
|
Virus demam
kutu kolorado (Amerika Serikat Barat)
|
Kutu
kayu (Dermacentor anderson)
|
Patogen
berkembangbiak di dalam jaringan kutu. Manusia didinokulasi lewat gigitan
kutu.
|
2.3 PENYAKIT YANG DITULARKAN OLEH ARTHROPODA
1. SAMPAR
Pandemi sampar (PES) disebut kematian hitam karena
menunjukkan gejalan lebam parah, yaitu kulit berwarna biru sampai unggu yang
merupakan ciri khas penyakit ini. Sampar disebabkan oleh bakteri, menjangkiti
manusia dalam tiga bentuk. Yang paling umum ialah:
o
Sampar
barah : penyakit ini memiliki ciri rasa mengigil, demam,
mual, muntah, lemah seluruh badan dan membesarnya, memboroknya serta
bernanahnya kelenjar getah bening. Kelenjar
getah bening yang membesar dinamakan barah, karena itulah penyakit ini
dinamakan sampar barah.
o
Sampar septisemi primer :
penyakit ini mirip dengan sampar barah di dalam segala hal, kecuali bahwa di
sini barah tidak terbentuk. Infeksi ditularkan lewat gigitan kutu yang
terinfeksi
o
Sampar pneumonik primer :
bentuk ini dahsyat (mendadak dan parah), menyebabkan badan sangat lemah, pernapasan
tertekan, dan kematian – sering kali terjadi beberapa jam setelah terkena.
Biologi
Yersinia Pestis
Yersinia pestis dikenal sebagi penyebab penyakit sampar oleh A.J.E Yersin dalam tahun
1894. Ciri-ciri: basilus gram negatif, gemuk dan tidak memfermentasi laktose,
tidak bergerak, tidak membentuk spora, dan pleomorfik. Basilus sampar adalh
anaerob fakultatif. Suhu pertumbuhan yang optimum yaitu 28oC.
Sifat
Patogenisitas Sampar
Semua
mikroorganisme sampar yang virulen menghasilkan antigen antifagosit dan toksin
intraselular yang menyerang sistem pembuluh, menyebabkan renjatan yang tidak
dapat pulih dan kematian. Tetapi, sifat pada basilus sampar ini menyebabkan
virulensi yang tinggi dan masih belum diketahui dengan tepat. Pengobatan penyakit
ini dengan streptomisin, klorafenikol atau tetrasiklin cukup efektif.
Diagnosa Laboratoris Penyakit Sampar
Dahak, darah dan cairan barah. Diagnosa
diperkuat dengan cara mengisolasi Y. pestis dan akan menunnjukan
kenaikan kadar antibodi sebanyak empat kali.
Epidemiologi Sampar
Penyakit sampar ditularkan kepada manusia melalui gigitan
kutu tikus yang tergolong ke dalam genus Xenopsylla.
Artropoda ini menjadi trinfeksi karena mengigit tikus atau binatang pengerat
lainnya yang merupakan sumber organisme ini.
Ekologi sampar ada
dua macam. Sampar enzootik dan sampar
epizootik. Sampar enzootik terjadi pada populasi binatang
pengerat sebagai inang yang resisten tanpa disertai mortalitas yang berlebihan. Sampar. epizootik terjadi
bila basilus sampar menyerang populasi binantang pengerat dan binatang kecil
lain yang memiliki kerentanan yang sedang sampai tinggi.
Pencegahan Sampar
Pencegahan bergantung
pada pengendalian dan pembasmian kutu dan tikus. Di daerah sampar enzootik dan
epizootik umum terjadi, program pengendalian kutu secara efektif harus
mendahului pengurangan jumlah binatang pengerat. Standar kebersihan yang tinggi diperlukan untuk
mengendalikan sampar. Imunisasi dengan vaksin sampar mengurangi insiden dan
keganasan penyakit. Vaksin sampar yang diizinkan untuk digunakan di Amerika
Serikat dibuat dari organisme Y.pestis yang
ditumbuhkan di dalam media bautan, dan dibuat tidak aktif dengan formalin serta
diawetkan di dalam fenol.
2. DEMAM
KUNING
Demam kuning
adalah penyakit menular yang akut dan disebabkan oleh arbovirus. demam ini dikenali sebagi penyakit untuk pertama kalinya
pada abad ketujuh belas. Demam kuning masih tetap merupakan penyakit arbovirus
yang paling gawat di daerah tropika.
Sebagaimana khasnya infeksi oleh arbovirus, keparahan sindrom
klinisnya sangat beragam, berkisar dari infeksi yang tidak nampak jelas, demam
ringan, sampai kepada serangan yang mendadak, parah dan mematikan.jadi, pada
manusia penyakit ini berkisar dari reaksi demam yang hampir tak terlihat sampai
keadaan yang parah.
Penyakit yang
berkembang sempurna demam kuning terdiri tiga periode klinis yaitu :
o
Infeksi
: bertepatan
dengan viremia atau adanya virus dalam darah-pusing, sakit punggung, sakit
otot, demam, mual dan muntah
o
Remisi
: gelaja
infeksi surut
o
Intoksikasi :
suhu naik lagi, pendarahan diusus yang ditunjukan oleh muntah berwarna hitam
Biologi Virus Demam Kuning
o
Virus demam kuning : virus RNA kecil
tergolong flavivirus.
o
Termasuk anggota famili Togaviridae
o
Togavirus: virus RNA berutasan tunggal
dengan bentuk ikosahedral dan terbungkus didalam sampul lemak.
o
Berdiameter: 20-60 nm
o
Berkembangbiak didalam sitoplasma dan
menjadi dewasa dengan membentuk kuncup dari membran sitoplasma
Sifat Patogenisitas Demam Kuning
o
Arbovirus memiliki kemampuan khas untuk
berkembangbiak didalam jaringan vertebrata beberapa artropoda penghisap darah
o
Penyebab
: Menyebabkan kerusakan jaringan dan terganggu fungsi organ dan akhirnya
menyebabkan kematian inang.
o
Pada demam kuning, kerusakan pada hati
mengakibatkan berkembangnya penyakit kuning
o
Pengobatan:
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini kecuali pengobatan untuk
menghilangkan gejala dan menguatkan badan
Diagnosis laboratoris Demam Kuning
Darah harus diperoleh sedini mungkin, Serum yang diperoleh harus dipergunakan
untuk mengisolasi virus penyebabnya dan melakukan uji serologis. Usaha untuk mengisolasi virus dengan cara
menginokulasikan serum tersebut ke dalam otak tikus yang masih menyusu hanya dapat
berhasil selam dua hari pertama sejak terlihatnya penyakit secara klinis.
Epidemiologi Demam
Kuning
Demam kuning : akibat adanya dua daur pemindah sebaran virus pada dasarnya berbeda,
yaitu kota dan hutan (silvatik). Daur
kota dipindah sebarkan dari
orang keorang lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti. sekali terinfeksi,
nyamuk vektor akan mampu menyebabkan infeksi seumur hidup. Demam kuning silvan (hutan) berjangkit
pada hewan liar.
Pencegahan Demam
kuning
Melakukan pembasmian nyamuk A.aegypti. Pencegahan demam kuning hutan pada manusia dapat dicegah dengan cara
imunisasi. Vaksinnya merupakan
siapan virus hidup yang dilemahkan. Vaksinnya dibuat dalam
telur berembrio.
3. MALARIA
Malaria merupakan salah satu penyakit menular paling umum
pada manusia, menyebabkan akibat yang mengerikan dan mortalitas yang nyata.
Dari keempat spesies Plasmodium (Protozoa) yang patogenik bagi manusia, P. falciparum dan P.vivax emrupakan dua jenis yang paling umu menyebabkan infeksi.
Gejala-gejala penyakit :
o
Gejala akan timbul 10 -16 hari setelah terinfeksi
oleh nyamuk.
o
Timbul rasa mengigil yang datang secara
berkala
o
Demam
o
Pusing
o
Berkeringat
o
Limpa menjadi membesar dan lunak
o
Pada akhirnya penderita menjadi lemah
dan kecapaian
o
Terjadi anemia
Biologi Parasit Malaria
Parasit malaria : protozoa yang tergolong kedalam
kelompok yang dikenal sebagai Sporozoa. Genus : Plasmodium. Ada empat spesies Plasmodium yang
menyebabakan malaria pada manusia: Plasmodium falciparum, P.vivax,
P.malariae, dan p. ovale.
Spesies Plasmodium memiliki daur hidup yang rumit.
Sifat Patogenisitas Malaria
Pada malaria, penyakit ini disebabkan oleh daur
eritrositik aseksual. Pecahnya
butir-butir darah merah terinfeksi pada waktu selesainya skizogoni terdapat
setiap 48 jam pada P. vivax dan P. ovale dan setiap 72 jam pada P.
malariae, bertepatan dengan timbulnya rasa mengigil dan gejala lain. Laju
kematian tinggi :
Malaria fasiparum
sebagian disebabkan oleh tingginya laju reproduksi bentuk eritrositik aseksual
parasit tersebut. Urat-urat darah halus dan kapiler pada jantung tersumbat oleh
eritrosit yang terserang parasit. Keefektifan aliran darah koroner dan fungsi
jantung menjadi berkurang.
Diagnosis Laboratoris Malaria
Gejala khas malaria serupa dengan gejala berbagai infeksi manusia lainnya.oleh
sebab itu diagnosis dilakukan
dilaboratorium dengan memnunjukkan adanya parasit pada olesan darah penderita.
Uji antobodi-fluoresen tak langsung dan hemaglutinasi tak langsung dipakai
dalam diagnosis malaria, tetapi antobodi biasanya tidak terdeteksi sampai
sesudah minggu kedua infeksi.
Pencegahan malaria
Pengendalian malaria bergantung pada pembasmian vektor serangga yang
menularkan penyakit tersebut. Pengendalian
untuk perorangan:
o
Digunakan
kelambu di sekeliling tempat tidur,
o
Rumah
dapat dipasangi kasa
o
Dapat
juga digunakan sepatu bot untuk melindungi kaki terhadap nyamuk
o
Pengendalian
insektisida
o
Penolak
serangga
Obat : Kina, kuinakrin, klorokuin dan primakuin. Klorokuin:
menghancurkan merozoit didalam darah, Primakuin: menghancurkan skizon yang
terdapat dalam hati.
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
o
Arthropoda sebagai vektor (penular)
penyakit berarti arthropoda yang dapat memindahkan suatu penyakit dari orang
yang sakit terhadap orang yang sehat dimana dalam hal ini arthropoda secara
aktif menularkan mikroorganisme/ bibit penyakit seperti kuman, virus, protozoa,
cacing dsb dari penderita kepada orang yang sehat dan juga sebagai tuan rumah
perantara dari mikroorganisme tersebut, contoh arthropoda : nyamuk, lalat,
kutu, kecoak dsb.
o
Penyakit yang ditularkan oleh artropoda : sampar,
demam kuning dan malaria.
o
Pandemi
sampar (PES) disebut kematian hitam karena menunjukkan gejalan lebam parah,
yaitu kulit berwarna biru sampai unggu yang merupakan ciri khas penyakit ini.
Sampar disebabkan oleh bakteri, menjangkiti manusia dalam tiga bentuk.
o
Demam kuning adalah penyakit menular
yang akut dan disebabkan oleh arbovirus. demam ini dikenali sebagi penyakit untuk pertama kalinya pada abad ketujuh
belas. Demam kuning masih tetap merupakan penyakit arbovirus yang paling gawat
di daerah tropika.
o
Malaria
merupakan salah satu penyakit menular paling umum pada manusia, menyebabkan
akibat yang mengerikan dan mortalitas yang nyata.
DAFTAR
PUSTAKA
Chan,E.C.S
dkk. 2012. Dasar-Dasar Mikrobiologi II. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar